Sep 22, 2007

TANPA JUDUL


Kepedihan dan kepribadiaan senantiasa membelenggu bibir dari tawa dan senyumku.

Sebelah kanan dan kiriku hanya tampak bongkahan kesesatan yang makin menggunung.Banyak diantara bongkahan itu yang berusahamembangunnya dengan sekuat tenaga dan selalu dijaga supaya terus kokoh”Edan”Hardik hatiku.

Akupun selalu bertanya dalam hati”Sebenarnya dari mana sih kesesatan itu?Tapi yang jelas dari ide busuklah membentuk setitik demi setitik gumpalan hitam kesesatan,munkin sampai hitamnya menutupi hati dan akal.Melahirkan rentetan masalah dan melahirkan harapan semu.Gimana enggak kota yang aku banggakan,kota wisata yang telah rusak oleh tangan yang tidak bertanggung jawab.

Sampai aku tak heran banyak remaja yang berpikir materialistik dengan bumbu gaya hedolistik.Mereka masuk dalam genk pemuja kebebasan yang sebenarnya hanya berada dalam lingkaran serta kebahagian dengan embel-embel harapan tuk jadi yang terhebat,tapi menurutku mustahil, mereka akan bahagia,paling-paling endingnya mengenaskan.”Gumamku dalam hati.

Tapi aku selalu berharap semoga kota wisata ini selalu ingat norma Agama.”

1 comment:

Anonymous said...

eManG bgt ya.....
tempat wisata Indonesia ga seindah dulu,,,,dah di rusak oleh tangan yg tak bertanggung jawab,.,.,.,.

bhkn skrng budaya kita bnyak di ambil negara laen,,,,,,,,,,

dulu negara kita yg di jajah,,,,
tapi skrng BUDAYA kita yg jd sasaran...