Jul 20, 2007

MUSUH BESAR SUPERMAN BUKAN LAGI FIKSI

KapanLagi.com - Tahukah Anda jika kryptonite (kripton) yang selama ini dikenal sebagai 'benda' yang mampu membuat Superman kehilangan kekuatan, ternyata bukan hanya fiksi semata. Hal ini terjadi setelah seorang ahli geologi di Serbia menemukan bahan mineral yang mengandung komposisi bahan kimia yang sangat serupa dengan kandungan kryptonite yang ada di komik garapan Jerry Siegel.

Jika selama ini kryptonite versi Superman berwana hijau dan memiliki kekuatan yang membantu Lex Luther menyingkirkan Superman, ternyata kryptonite dalam wujud aslinya berupa benda sejenis kristal berwana putih dan sama sekali tidak berbahaya.

"Kami harus berhati-hati dengan ini --kami tak ingin Bumi kehilangan pahlawan super paling terkenalnya. Meski saya sedikit khawatir jika menyebutnya tak berwana hijau, tak bersinar dan berekasi terhadap sinar ultraviolet dan memendarkan warna kuning kemerahan," papar Dr. Chris Stanley, ahli mineral dari Natural History Museum, London, seperti yang dilansir BBC, Senin (23/04).

Mineral misterius tersebut awalnya ditemukan oleh para ilmuwan dari pertambangan Rio Tinto, yang mengaku tak bisa menemukan kesamaan unsur kirmia dengan mineral lainnya. Mineral telah dikonfirmasi sebagai jenis mineral baru setelah ujicoba oleh ilmuwan di Natural History Museum di London dan National Research Council di Kanada.

Untuk mengungkapkan identitas mineral baru yang masih misterius tersebut, Stanley mencari berbagai bahan pendukung penemuannya, dan menemukan kecocokan rumus kimianya - sodium lithium boron silicate hydroxide.

"Saya tercengang saat menemukan bahwa nama ilmiah yang sama ditulis pada kasus batu yang berisi kryptonite yang dicuri oleh Lex Luther dari satu museum dalam film Superman Returns," katanya.

"Material baru ini bukannya berbentuk kristal berwarna hijau seperti dalam komik Superman, namun berupa mineral berwarna putih tanpa fluorine dan tak mengandung radio-aktif. Mineral ini relatif keras, dan masing-masing kristal berukuran rata-rata hanya 5 mikron (seperjuta meter).

Penelitian struktur atom juga dilakukan Dr Pamela Whitfield dan Dr Yvon Le Page dari National Research Council, Kanada, yang menyebut penemuan tersebut sebagai apa yang selama ini diyakini dalam dunia khayalan secara kebetulan akan mendekati kenyataan.

"Mengetahui struktur materialnya berarti ilmuwan bisa menghitung unsur-unsur lain yang terkandung dalam mineral tersebut, seperti elastisitas dan thermochemical (reaksi kimia dan panas)," jelas Dr Le Page, yang akan menganalisa mineral tersebut secara kimia maupun bentuk fisiknya.

Dalam laporannya di European Journal of Mineralogy Dr Stanley menyebut kemungkinan mineral baru itu memiliki potensi komersial yang cukup bernilai. Kandungan boron dan lithium serta dua elemen bernilai dengan banyak aplikasi.

"Borosilicate biasa digunakan dalam prose limbah radioaktif, dan lithium digunakan dalam baterai serta industri farmasi."

Mineral yang akan diberi nama 'Jadarite' ini dipamerkan di Natural History Museum, London, pada Rabu, 25 April, dan Minggu, 13 Mei mendatang.
KapanLagi.com - Tahukah Anda jika kryptonite (kripton) yang selama ini dikenal sebagai 'benda' yang mampu membuat Superman kehilangan kekuatan, ternyata bukan hanya fiksi semata. Hal ini terjadi setelah seorang ahli geologi di Serbia menemukan bahan mineral yang mengandung komposisi bahan kimia yang sangat serupa dengan kandungan kryptonite yang ada di komik garapan Jerry Siegel.

Jika selama ini kryptonite versi Superman berwana hijau dan memiliki kekuatan yang membantu Lex Luther menyingkirkan Superman, ternyata kryptonite dalam wujud aslinya berupa benda sejenis kristal berwana putih dan sama sekali tidak berbahaya.

"Kami harus berhati-hati dengan ini --kami tak ingin Bumi kehilangan pahlawan super paling terkenalnya. Meski saya sedikit khawatir jika menyebutnya tak berwana hijau, tak bersinar dan berekasi terhadap sinar ultraviolet dan memendarkan warna kuning kemerahan," papar Dr. Chris Stanley, ahli mineral dari Natural History Museum, London, seperti yang dilansir BBC, Senin (23/04).

Mineral misterius tersebut awalnya ditemukan oleh para ilmuwan dari pertambangan Rio Tinto, yang mengaku tak bisa menemukan kesamaan unsur kirmia dengan mineral lainnya. Mineral telah dikonfirmasi sebagai jenis mineral baru setelah ujicoba oleh ilmuwan di Natural History Museum di London dan National Research Council di Kanada.

Untuk mengungkapkan identitas mineral baru yang masih misterius tersebut, Stanley mencari berbagai bahan pendukung penemuannya, dan menemukan kecocokan rumus kimianya - sodium lithium boron silicate hydroxide.

"Saya tercengang saat menemukan bahwa nama ilmiah yang sama ditulis pada kasus batu yang berisi kryptonite yang dicuri oleh Lex Luther dari satu museum dalam film Superman Returns," katanya.

"Material baru ini bukannya berbentuk kristal berwarna hijau seperti dalam komik Superman, namun berupa mineral berwarna putih tanpa fluorine dan tak mengandung radio-aktif. Mineral ini relatif keras, dan masing-masing kristal berukuran rata-rata hanya 5 mikron (seperjuta meter).

Penelitian struktur atom juga dilakukan Dr Pamela Whitfield dan Dr Yvon Le Page dari National Research Council, Kanada, yang menyebut penemuan tersebut sebagai apa yang selama ini diyakini dalam dunia khayalan secara kebetulan akan mendekati kenyataan.

"Mengetahui struktur materialnya berarti ilmuwan bisa menghitung unsur-unsur lain yang terkandung dalam mineral tersebut, seperti elastisitas dan thermochemical (reaksi kimia dan panas)," jelas Dr Le Page, yang akan menganalisa mineral tersebut secara kimia maupun bentuk fisiknya.

Dalam laporannya di European Journal of Mineralogy Dr Stanley menyebut kemungkinan mineral baru itu memiliki potensi komersial yang cukup bernilai. Kandungan boron dan lithium serta dua elemen bernilai dengan banyak aplikasi.

"Borosilicate biasa digunakan dalam prose limbah radioaktif, dan lithium digunakan dalam baterai serta industri farmasi."

Mineral yang akan diberi nama 'Jadarite' ini dipamerkan di Natural History Museum, London, pada Rabu, 25 April, dan Minggu, 13 Mei mendatang.

'Musuh Besar' Superman Bukan Lagi Fiksi!

KapanLagi.com - Tahukah Anda jika kryptonite (kripton) yang selama ini dikenal sebagai 'benda' yang mampu membuat Superman kehilangan kekuatan, ternyata bukan hanya fiksi semata. Hal ini terjadi setelah seorang ahli geologi di Serbia menemukan bahan mineral yang mengandung komposisi bahan kimia yang sangat serupa dengan kandungan kryptonite yang ada di komik garapan Jerry Siegel.

Jika selama ini kryptonite versi Superman berwana hijau dan memiliki kekuatan yang membantu Lex Luther menyingkirkan Superman, ternyata kryptonite dalam wujud aslinya berupa benda sejenis kristal berwana putih dan sama sekali tidak berbahaya.

"Kami harus berhati-hati dengan ini --kami tak ingin Bumi kehilangan pahlawan super paling terkenalnya. Meski saya sedikit khawatir jika menyebutnya tak berwana hijau, tak bersinar dan berekasi terhadap sinar ultraviolet dan memendarkan warna kuning kemerahan," papar Dr. Chris Stanley, ahli mineral dari Natural History Museum, London, seperti yang dilansir BBC, Senin (23/04).

Mineral misterius tersebut awalnya ditemukan oleh para ilmuwan dari pertambangan Rio Tinto, yang mengaku tak bisa menemukan kesamaan unsur kirmia dengan mineral lainnya. Mineral telah dikonfirmasi sebagai jenis mineral baru setelah ujicoba oleh ilmuwan di Natural History Museum di London dan National Research Council di Kanada.

Untuk mengungkapkan identitas mineral baru yang masih misterius tersebut, Stanley mencari berbagai bahan pendukung penemuannya, dan menemukan kecocokan rumus kimianya - sodium lithium boron silicate hydroxide.

"Saya tercengang saat menemukan bahwa nama ilmiah yang sama ditulis pada kasus batu yang berisi kryptonite yang dicuri oleh Lex Luther dari satu museum dalam film Superman Returns," katanya.

"Material baru ini bukannya berbentuk kristal berwarna hijau seperti dalam komik Superman, namun berupa mineral berwarna putih tanpa fluorine dan tak mengandung radio-aktif. Mineral ini relatif keras, dan masing-masing kristal berukuran rata-rata hanya 5 mikron (seperjuta meter).

Penelitian struktur atom juga dilakukan Dr Pamela Whitfield dan Dr Yvon Le Page dari National Research Council, Kanada, yang menyebut penemuan tersebut sebagai apa yang selama ini diyakini dalam dunia khayalan secara kebetulan akan mendekati kenyataan.

"Mengetahui struktur materialnya berarti ilmuwan bisa menghitung unsur-unsur lain yang terkandung dalam mineral tersebut, seperti elastisitas dan thermochemical (reaksi kimia dan panas)," jelas Dr Le Page, yang akan menganalisa mineral tersebut secara kimia maupun bentuk fisiknya.

Dalam laporannya di European Journal of Mineralogy Dr Stanley menyebut kemungkinan mineral baru itu memiliki potensi komersial yang cukup bernilai. Kandungan boron dan lithium serta dua elemen bernilai dengan banyak aplikasi.

"Borosilicate biasa digunakan dalam prose limbah radioaktif, dan lithium digunakan dalam baterai serta industri farmasi."

Mineral yang akan diberi nama 'Jadarite' ini dipamerkan di Natural History Museum, London, pada Rabu, 25 April, dan Minggu, 13 Mei mendatang.

No comments: